
Pagi – pagi pukul 8.00 WITA, saya sudah berada di kantor yang masih lengang dan sepi. Saat itu hanya ada office boy yang heran menatap saya dengan takjub. Saya melangkah dengan santai menuju meja kerja saya. Sembari melihat saya heran, dia sempat bertanya ramah, “Kok pagi – pagi sudah datang mbak? Jam kerja
Belum genap saya setahun bekerja di perusahaan ini, tapi record tidak pernah terlambat sudah saya pegang.
Teguran pertama terjadi ketika saya tertangkap basah sedang chatting dengan salah satu rekan kerja saya di kantor. Obrolan kami memang seputar lingkungan kerja dan bahasan tugas-tugas kantor. Walau ada sedikit ditambahkan dengan bumbu gossip terbaru di kantor yang selalu heboh. Ini buruk. Sempat beberapa minggu saya tidak online untuk chatting. Tapi hanya untuk browsing saja sambil membuka email pribadi dan facebook. Toh yang dilarang adalah chatting (ini sih alasan saya saja). Setipa atasan lewat di dekat meja kerja saya, saya langsung bur-buru tutup layar monitor dan saya ganti dengan kerjaan. Pura-pura kerja dan sibuk.
Mulailah saya tergiur untuk men – download lagu – lagu terbaru dari situs-situs gratisan. Saya pun menjadi ketagihan mencari lagu baru. Kendala yang saya temui adalah jika saya men-download lagu sudah siang atau sudah ramai dengan staf – staf lain di kantor, internet menjadi agak sedikit lambat. Maka, timbul ide untuk datang lebih pagi dari yang lainnya. Lumayanlah satu jam sebelum seluruh staf tiba di kantor, kira-kira saya sudah bisa mendapatkan 10 lagu.
Teguran kedua akhirnya saya dapatkan dengan selang waktu yang tidak terlalu lama. Saya mendapat teguran yang sama, karena tertangkap basah chatting. Kali ini saya lebih berani untuk mengungkapkan alasan mengapa saya menggunakan fasilitas chatting. Saya menjelaskan kepada atasan saya bahwa saya chatting dengan rakan kerja juga membahas kerjaan atau terkadang staff menanyakan mengenai seputar peraturan libur, cuti dan yang berhubungan dengan personalia (kebetulan saya mengurusi bagian personalia).
“Saya tidak suka berlama-lama berbicara di telepon saat jam kerja hanya untuk menjelaskan berapa lagi sisa cuti yang dimiliki staff tertentu. Saya merasa tidak nyaman dengan lama-lama berbicara di telepon, terutama jika Big Boss ada di mejanya. Jadi saya rasa, saya menggunakan fasilitas yang sudah diberikan kantor. Apalagi
“Yah..kalau memang untuk urusan kerjaan, saya tidak bisa berbuat apa. Asal jangan sampai mengganggu kerjaan saja. Saya tidak suka kalau kamu sering menunda deadline.” Begitu ujar atasan saya pada akhirnya sedikit melunak.
Sebenarnya ini hanya alasan dan akal-akalan saya saja. Tapi kali ini saya akan lebih berhati-hati untuk menggunakan fasilitas internet. Sempat ada yang sirik karena dia tidak pernah berani menggunakan fasilitas kantor untuk pribadi dan mencoba mengadukan setiap staf yang chatting pada saat jam kerja. Pembelaan diri kami adalah “yang penting kerjaan selesai sesuai deadline dan tidak salah”.
Saya pribadi sadar bahwa ini memang salah, tapi saya sudah seperti kecanduan internet. Bukan hanya di kantor, sewaktu jam istirahat, saya selalu mencari restaurant yang menyediakan fasilitas Wifi. Dengan sedikit berat dan repot, saya menenteng laptop saya kemana pun saya pergi untuk mencari fasilitas internet. Sepulang kantor, setibanya di rumah, saya langsung menyalakan laptop dan saya sambungkan ke modem dirumah lalu saya online lagi.
Saya sendiri heran, apakah ini gaya hidup atau kecanduan. Yang pasti saat ini saya menjadi kurang istirahat dan pekerjaan banyak sekali terlantar. Sa,pai suatu pagi, salah satu rekan saya mengirimkan satu lagu miliknya Saykoji yang berjudul Online. Saya mencoba mencerna kata-kata lagu tersebut, dan saya hanya bisa tertawa. Lagu tersebut benar-benar pas sekali untuk saya.
Untungnya saya masih bisa mencari alasan kenapa saya menggunakan fasilitas internet di kantor. Kalau saja saya tidak bisa mendapatkan alasan, saya mungkin akan dipecat seperti yang terjadi pada teman saya. Atasannya tidak terima alasan apapun untuk staf yang menggunakan fasilitas kantor untuk keperluan pribadi.
Masih di pagi hari jam 8.00 WITA, saatnya saya duduk dengan santai menikmati segelas kopi panas dan dengan mendengarkan lagu dari little bit yang judulnya forget about me dan masih memikirikan tentang buruknya tingkah saya. Suatu hari nanti, kebiasaan ini akan membawa petaka buat saya sendiri. Seandainya saja saya bisa menghilangkan kebiasaan buruk ini atau setidaknya menguranginya, pasti aku akan baik-baik saja. Tapi memang susah kalau sudah kecanduan internet. Masih saja aku duduk di depan laptopku, kali ini tidak online, hanya membaca beberapa artikel di situs-situs yang membahas dunia kerja. Setelah saya membaca beberapa artikel ataupun blog, ternyata kasus yang saya alami bukan hanya terjadi pada saya. Banyak juga yang mengalami hal serupa.
Masih sepi dan lengang, hanya terdengar suara office boy kantor saya yang asik bersenandung mengikuti irama lagu dari laptop saya sambil menyapu. 08.15 WITA, saya melirik jam tangan saya. Saya menatap kosong Yahoo Messenger, lalu dengan gatal saya klik sign in. Dan mulailah saya menyapa orang-orang yang ada di daftar teman saya, dan mulailah bergosip. Tanpa sadar, jam sudah bergerak ke arah 9.00 WITA. Semua rekan kerja saya sudah mulai berdatangan, termasuk Boss. Saya tetap online, tetapi sambil bekerja. Memang susah menghilangkan kecanduan. Pagi ini saya bertekad mengurangi chatting, tapi tetap saja online. Duh, kebiasaan ini bagaimana menghilangkannya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar